Sabtu, 25 Agustus 2012

Keistimewaan Ibu


Kawan, tahukah engkau apa yang istimewa dari seorang ibu?
Ia tercipta dari bahan yang lentur, elastis dan water proof, tapi bahan itu
bukan plastik, dan bukan pula karet.
Ada lebih dari 200 bagian dari tubuhnya yang harus digerakkan terus menerus
tanpa harus diganti
Ia harus mampu menyantap segala macam makanan, dan bahkan ia bisa merasa
kenyang hanya dengan melihatmu makan
Pada saat yang sama ia harus mampu memberi pelukan hangat, menyiapkan
makanan, menyiapakan pakaian, menyiapkan tempat istirahat yang nyaman…
Ia harus pandai memasak, menata ruangan, menjahit…
Dan itu semua harus dapat dilakukannya hanya dengan dua tangan
Ia harus mampu melihat kebelakang tanpa harus menoleh, ia bisa tahu apa yang
terjadi dibalik pintu kamar yang tertutup, ia juga tahu apa yang terjadi padamu
saat kau jauh darinya…
Hanya melalui tatapan matanya, kau akan bisa mendengar, “Aku bangga
kepadamu”
Dan itu semua harus dapat dilakukannya hanya dengan sepasang mata
Dengan sekali ciuman, mulai dari lutut yang luka hingga hati yang sedih harus
dapat disembuhkannya.
Ketika ia sakit, ia sendiri yang harus berusaha mengobatinya
Ia harus mampu bekerja 18 jam sehari dan berdoa sepanjang waktu
Ia harus mampu tersenyum saat senang maupun sedih…
Ketika kau mendekatinya kemudian menyentuhnya, engkau akan sangat terkejut
sebab ia terlihat sangat lembut…
Ya, benar, ia memang sangat lembut tapi sebenarnya sangat kuat, kau tidak akan
dapat membanyangkan
berapa banyak beban yang dapat ditanggungnya dan ia akan selalu keluar sebagai
pemenang dalam menghadapi setiap massalah. Apa ia dapat berpikir?
Tentu saja, lebih dari itu, ia mampu memberikan jawaban bagi semua pertanyaan
yang diajukan olehmu, apapun pertanyaan itu…
Dan ada dua hal yang sangat ajaib yang dimilikinya, yaitu senyum dan air mata
Kau bahkan tidak dapat menebak kapan ia harus menggunakan salah satu dari dua
keajaiban itu…
Dan pada saat-saat tertentu, ia mampu menggunakannya pada saat yang
bersamaan…
Kadang ia akan tersenyum saat kau melakukan kesalahan, saat kau bersedih, saat
kau terluka, saat kau terjatuh…
Dan ia akan meneteskan air mata saat kau berhasil, saat kau membuatnya
bahagia, saat kau menikah,
saat ia merasa bangga… Bukan, bukan ia bahagia melihatmu bersedih, tapi
senyuman itu adalah satu isyarat agar kau tetap kuat..
Dan bukan pula ia bersedih melihatmu bahagia, tapi tetesan air mata itu adalh
ungkapan kebahagian yang begitu mendalam…
Sayangnya ada satu yang kurang darinya, ia akan melupakan betapa dirinya begitu
bernilai
Lebaran kali ini... seperti biasa aku tak pernah menetaskan air mata saat meminta maaf kepada Ibuk.
Meskipun aku tengah berada di tanah rantau.

Namun rupanya Allah memiliki cara lain untuk membuatku menangis. Tanpa sengaja aku mengucapkan perkataan yang tidak menyenangkan kepada Ibuk.

Aku sungguh menyesal.

Maafkan aku Buk... Bukan maksudku untuk menyakiti hatimu.

Selasa, 10 Juli 2012


Ini kutulis untuk meminta maaf padamu bu…
Aku tau kau tidak mungkin membaca tulisanku ini
Tapi biarlah
Aku tak sanggup melihat air matamu jika aku harus meminta maaf secara langsung
Biar seseorang yang secara tak sengaja membaca tulisan ini, yang kebetulan orang itu mengenalmu, menyampaikan maafku ini kepadamu
Atau mungkin seseorang yang baik hati bersedia menerbitkan tulisan ini, sehingga kau dapat membacanya
Atau mungkin seorang sahabat akan menyampaikan maaf ini dengan bahasa yang lebih halus sehingga tak melukai perasaanmu
Atau biar Tuhan saja yang menyampaikannya secara rahasia sehingga aku tak perlu bersusah payah membuatmu tau tentang kesalahanku ini

Aku bersalah bu,
Tapi sungguh aku tak sengaja
Mungkin ada beberapa yang kusengaja
Tapi sungguh aku menyesal bu…
Tak pernah terbesit sedikitpun dalam pikiranku untuk melukaimu
Aku menyayangimu
Engkaulah satu-satunya alasanku untuk menjadi orang baik jika aku sekarang memang baik
Tapi jika tidak, tentu kau kan menegurku kan bu?
Engkau satu-satunya alasanku untuk hidup di jalan yang benar jika aku sekarang berada di jalan yang benar
Sebab jika tidak, aku yakin kau pasti akan menarikku perlahan

Aku hanya ingin melihat satu di wajahmu bu
Satu saja, yaitu senyum
Tidak boleh ada yang lain
Kalaupun harus ada air mata yang menetes di pipimu, biarlah menetes dua kali saja
Saat aku wisuda dan saat aku menikah

Namun aku tau itu hanya sebatas ingin
Keriput di dahimu sudah cukup menggambarkan lelahmu
Akankah kutambah satu keriput lagi tentang kekecewaanmu padaku bu?
Maafkan aku
Kemarin mungkin aku sudah berhasil menjalani hidupku seperti yang kau impikan
Namun di ujung perjuangan ini, setiap hari kerjaku hanya bisa membuatmu khawatir

Penantianmu akan senyumku di hari bahagia itu, tak kunjung ku penuhi
Aku hanya memberimu harapan-harapan tanpa arti
Seharusnya sekarang aku duduk di depan komputerku
Menulis tulisan ilmiahku
Tapi itu tidak juga kulakukan
Aku malah sibuk membaca ini membaca itu
Mengetik ini mengetik itu
Asik dengan internet, dengan mainan-mainan yang akan memperlambat pekerjaanku
Padahal kau di rumah tentu menganggapku sedang lembur mengerjakan tugas mahasiswaku

Maafkan aku bu…
Sungguh aku tidak ingin membuatmu kecewa
Sungguh aku ingin membahagiakanmu
Sungguh aku ingin membuatmu bangga
Sungguh aku ingin membuatmu bisa membalas caci maki orang-orang itu dengan senyummu
Penantian ini sungguh membuatku sakit
Aku sakit melihatmu menungguku dan aku tak kunjung sampai
Aku lama sekali
Aku tidak secepat mereka sekarang
Padahal yang kau tau tentangku, aku selalu lebih cepat dari teman-temanku dalam hal ini
Kau sudah terlanjur menganggapku istimewa
Akankah kujatuhkan anggapanmu itu?
Maafkan aku, sungguh maafkan aku…

Tapi jangan khawatir bu
Aku bisa
Aku pasti akan lulus
Aku tidak sedang lelah
Aku tidak sedang bingung
Kau tau kan, aku gadis yang kuat
Aku gadismu bu, yang selalu bisa melewati apapun di depanku
Iya, gadismu yang dulu itu
Masih ingat kan?
Yang sudah melewati banyak masalah bersamamu
Masalah-masalah hidup yang jelas lebih besar dan lebih berat dari masalah ini
Dan aku bisa, karena ada ibu bersamaku

Ini masalah kecil kan bu?
Aku pasti bisa melaluinya
Pasti
Apalagi ini akan dibayar dengan senyummu
Pasti akan kulakukan bu,
Untukmu…..
Karena sekali lagi, kaulah satu-satunya alasanku.

 ********








Bu, aku ingin menanyakan sesuatu
Ini hanya jika, bukan berarti akan benar-benar terlaksana
Jika aku memang harus gagal?
Apakah kau akan benar-benar kecewa?
Jika jawabanmu iya, maka aku berjanji tidak akan gagal
Tapi aku berharap jawabanmu tidak.
Sebab aku ingin gagal.
Aku ingin tidak melewati tahap ini bu…


Ketintang I No 12 A kamar 1
Selasa, 28 Juni 20011 6:18 a.m